Sabtu, 29 Januari 2011

NYERI PUNGGUNG
JaVa  InFo  *


* Salah satu penyebab nyeri punggung adalah HNP (hernia nukleus pulposus) yang dikenal oleh masyarakat sebagai “saraf terjepit”. Penyakit ini cukup banyak dijumpai dan relatif mudah cara menentukan diagnosisnya.


          *  HNP adalah suatu keadaan di mana isi bantalan ruas tulang belakang menonjol ke luar ke arah rongga yang terdapat di dalam tulang belakang; rongga ini berisi sumsum (saraf) tulang belakang. Tonjolan HNP tersebut dapat menyebabkan penekanan pada saraf tulang belakang dan saraf tepi (yaitu, saraf yang berasal dari saraf tulang belakang).

           * Seperti halnya nyeri punggung, HNP paling sering terjadi di daerah punggung bawah. HNP di daerah leher hanya sekitar 8% dari seluruh kasus HNP, sementara di daerah punggung atas lebih jarang terjadi.

Anatomi
            Tulang belakang tersusun atas ruas-ruas tulang yang dihubungkan menjadi satu kesatuan melalui persendian, mulai dari daerah leher sampai tulang ekor. Ruas tulang yang di atas dihubungkan dengan ruas di bawahnya oleh sebuah bantalan yang disebut diskus intervertebralis (Gambar 1).

Gambar 1. Bantalan dan ruas tulang belakang.
Tepat di belakang ruas dan bantalan tulang belakang terdapat sebuah rongga (saluran) yang memanjang dari dasar tengkorak ke arah bawah menuju tulang ekor. Rongga ini berisi saraf (sumsum) tulang belakang yang merupakan perpanjangan dari otak yang berada di dalam tengkorak (Gambar 2).

Gambar 2. Rongga tulang belakang berisi saraf.

Di dalam bantalan ruas tulang belakang (diskus intervertebralis) tersebut terdapat suatu bahan pengisi seperti jeli kenyal yang disebut nukleus pulposus. Bantalan tersebut berfungsi seperti “shock breaker” (peredam getaran) dan memungkinkan tulang belakang dapat bergerak lentur.
Jika nukleus pulposus tersebut keluar dari dalam bantalan melalui dinding bantalan yang lemah, maka nukleus pulposus masuk ke dalam rongga ruas tulang belakang; keadaan inilah yang disebut hernia nukleus pulposus (HNP). Tergantung besar kecilnya, HNP dapat menyebabkan penekanan pada saraf tulang belakang dan saraf tepi (Gambar 3).

Gambar 3. HNP dapat menekan saraf tulang belakang.

Penyebab
            HNP terjadi akibat keluarnya nukleus pulposus dari dalam bantalan tulang belakang. HNP sering terjadi pada usia 30-50 tahun, meskipun juga banyak dialami oleh para orang tua.
            Ada tiga faktor yang membuat seseorang dapat mengalami HNP, yaitu (1) gaya hidup, seperti merokok, jarang atau tidak pernah berolah raga dan berat badan yang berlebihan, (2) pertambahan usia, dan (3) memiliki kebiasaan duduk atau berdiri yang salah, yaitu membungkuk dan tidak tegak.
            Ketiga faktor tersebut, apabila ditambah dengan cara mengangkat benda yang keliru, yaitu cara mengangkat benda di mana punggung membungkuk ke depan meningkatkan resiko seseorang mengalami HNP, karena tekanan yang diterima oleh bantalan tulang belakang akan meningkat beberapa  kali tekanan normal.
            Cara mengangkat yang benar adalah dengan jalan menekuk lutut ke arah depan, sementara punggung tetap dipertahankan dalam posisi tegak, tidak membungkuk. Para pekerja kasar atau yang banyak menggunakan otot-otot punggung untuk bekerja memiliki resiko yang lebih besar mengalami HNP.

Gejala Klinis
            Gejala klinis HNP berbeda-beda tergantung lokasinya. HNP di daerah leher lazim menimbulkan gejala berupa nyeri saat leher digerakkan, nyeri leher di dekat telinga atau di sekitar tulang belikat, dan nyeri yang menjalar ke arah bahu, lengan atas, lengan bawah dan jari-jari. Selain nyeri, juga dapat ditemukan rasa kesemutan dan tebal di daerah yang kurang lebih sama dengan rasa nyeri tersebut.
            Di daerah punggung bawah, gejala klinis HNP menyerupai HNP leher. Rasa nyeri terasa di daerah pinggang, pantat dan menjalar ke arah paha, betis dan kaki. Seringkali juga terasa sensasi kesemutan dan tebal pada salah satu atau kedua tungkai bawah.
            Gejala-gejala HNP tersebut lazim timbul perlahan-lahan dan semakin terasa hebat jika duduk atau berdiri dalam waktu lama, pada waktu malam hari, setelah berjalan beberapa saat, pada saat batuk atau bersin, serta ketika punggung dibungkukkan ke arah depan. Gejala klinis pada setiap pasien berbeda-beda tergantung pada lokasi dan derajadnya.
            HNP pada punggung bawah di daerah yang disebut L1-L2 dan L2-L3 menyebabkan nyeri  dan rasa tebal pada sisi depan-samping luar paha. Juga dapat terjadi kelemahan otot-otot untuk menggerakkan sendi paha ke arah perut. HNP di daerah ini jarang terjadi dibanding daerah punggung bawah yang lain.
            HNP di daerah L3-L4 menimbulkan nyeri di daerah pantat, sisi samping luar  paha dan sisi depan betis. Rasa tebal atau kesemutan dapat dirasakan pada sisi depan betis.
            Di daerah L4-L5, HNP menyebabkan nyeri di daerah pantat, sisi belakang paha, sisi depan-samping luar betis dan punggung kaki. Rasa kesemuatan terasa di daerah depan-samping luar betis sampai ke daerah punggung kaki. Sementara HNP L5-S1 mengakibatkan nyeri di daeran pantat, sisi belakang paha dan betis sampai ke tumit serta telapak kaki. Rasa tebal dan kesemutan terasa di daerah betis sampai telapak kaki. HNP di kedua daerah ini (yaitu, L4-L5 dan L5-S1) paling sering terjadi.
            Pada kasus yang ektrem, HNP di daerah punggung bawah dapat menyebabkan penekanan sekelompok serabut saraf yang disebut “kauda equina” (bahasa latin yang berarti “ekor kuda”). HNP ini disebut sebagai “sindrom kauda equina” dengan gejala-gejala nyeri, kesemuatan, rasa tebal, serta kelemahan atau kelumpuhan kedua tungkai. Gejala-gejala tersebut juga disertai ketidak-mampuan menahan kencing (mengompol) dan buang air besar. Sindrom ini merupakan suatu keadaan yang serius dan gawat, serta membutuhkan tindakan pembedahan secepatnya.

Diagnosis
            Selain berdasarkan gejala-gejala yang dialami oleh penderita, cara terbaik untuk mengetahui ada tidaknya HNP adalah dengan melakukan pemeriksaan MRI (Gambar 4). Selain itu, untuk memastikan bahwa HNP yang ditemukan pada MRI memang menjadi penyebab keluhan penderita, perlu dilakukan pemeriksaan EMG (pemeriksaan fungsi hantaran saraf).
            Perlu diketahui bahwa HNP tidak terlihat pada foto rontgen biasa. Pada pasien HNP, foto rontgen dilakukan bukan untuk menentukan ada tidaknya HNP, tetapi untuk mengesampingkan kelainan-kelainan lain (selain HNP) yang dapat mengakibatkan nyeri punggung.

Gambar 4. Hasil MRI pada HNP leher (a), HNP punggung atas (b) dan HNP punggung
                  bawah (c).


Pengobatan

            Sebagian besar HNP dapat diobati dengan pengobatan tanpa operasi, terutama jika ditemukan secara dini. Kasus yang telah lama dan berat biasanya memerlukan tindakan operasi.
Pengobatan non-bedah meliputi istirahat berbaring jika nyeri benar-benar berat. Istirahat sebaiknya tidak lebih dari 2 hari karena jika lebih lama akan memperlemah otot-otot punggung. Selain istirahat, nyeri dapat dikurangi dengan obat-obat antinyeri.
Fisioterapi sangat bermanfaat, khususnya pada keadaan nyeri akut (mulai timbul atau bertambah berat secara mendadak). Fisioterapi dapat berupa diatermi untuk membuat otot punggung rileks dan TENS (transcutaneous electrical nerve stimulation) untuk mengurangi nyeri.
Senam punggung untuk memperkuat otot punggung sangat bermanfaat mengurangi nyeri. Traksi (tarikan punggung dengan beban) tidak dianjurkan untuk HNP.
            Para ahli sepakat bahwa waktu yang diperlukan untuk menilai apakah pengobatan non-bedah berhasil atau tidak adalah 3-6 minggu. Jika tidak berhasil, maka pembedahan perlu dilakukan untuk menyembuhkan HNP.
            Jadi operasi perlu dilakukan jika telah dilakukan pengobatan non-bedah selama paling lama 6 minggu dan tidak menunjukkan hasil yang diharapkan. Pembedahan juga perlu dilakukan pada HNP yang sudah terjadi bertahun-tahun, apalagi bila telah terjadi kelemahan pada otot-otot anggota gerak agar tidak terjadi kelumpuhan yang lebih berat.
            Operasi pada HNP dilakukan untuk mengambil bantalan ruas tulang belakang yang menonjol sehingga menghilangkan penekanan dan jepitan pada saraf tulang belakang (Gambar 5). Hasil operasi yang dilakukan secara dini lebih baik dibanding operasi yang dilakukan terlambat, terutama apabila telah terjadi gangguan saraf yang berat, seperti kelemahan dan kelumpuhan anggota gerak.

Gambar 5. Operasi pengambilan HNP.

Pencegahan
            Pencegahan terjadinya HNP dapat dilakukan dengan menghilangkan faktor-faktor resiko seperti telah dijelaskan pada bagian “Penyebab” di atas. Selain itu, upaya-upaya untuk memiliki “punggung sehat”,  perlu dicermati dan dipraktikkan.



*dr. Bambang Kisworo, SpOT., FAAOS., FICS., Spesialis Orthopaedi & Traumatologi
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bagi pembaca yang ingin mendapatkan informasi dan layanan lebih lanjut dari dr. Bambang, dapat menghubungi Lia, asisten pribadinya di hotline 085 228 435 435. Read More..

Jumat, 28 Januari 2011

Hernia Nukleus Pulposus (HNP) 3

JaVa


HNP yang sering disebut pula sebagai lumbar atau cervical disc herniation adalah terjebol atau menonjolnya nukleus pulposus dari tempatnya semula. Salah satu akibat trauma berulang pada diskus intervertebralis walaupun ringan dapat menyebabkan robeknya anulus fibrosus.
Pada trauma berulang berikutnya robeknya tersebut dapat menjadi lebih lebar atau meluas dan di samping itu terjadi pula robekan-robekan bersifat radial. Bila hal ini terjadi maka menjebolnya nukleus pulposus hanya menunggu waktu saja.

Tergantung triger sehingga dapat menyebabkan daya mekanik yang berat pada diskus; seperti mengangkat beban berat dengan posisi yang tidak benar, menarik beban yang berat maka hernia nukleus pulposus dapat terjadi ke berbagai arah;

1. Bila menjebolnya nukleus ke arah anterior, hal ini tidak mengakibatkanya munculnya gejala yang berat kecuali nyeri.
2. Bila menonjolnya nukleus ke arah dorsal medial maka dapat menimbulkan penekanan medulla spinalis dengan akibatnya gangguan fungsi motorik maupun sensorik pada ektremitas, begitu pula gangguan miksi dan defekasi yang bersifat UMN.
3. Bila menonjolnya ke arah lateral atau dorsal lateral, maka hal ini dapat menyebabkan tertekannya radiks saraf tepi yang keluar dari sana dan menyebabkan gejala neuralgia radikuler.
4. Kadangkala protrusi nukleus terjadi ke atas atau ke bawah masuk ke dalam korpus vertebral dan disebut dengan nodus Schmorl.

HNP termasuk sakit pinggang yang diskogenik yang berarti nyeri yang disebabkan karena gangguan diskus interverteralis. Protrusi atau herniasi diskus dapat terjadi dalam beberapa tingkat keparahan tergantung dengan jauhnya penonjolan. HNP paling sering terjadi di daerah lumbalis (70-90 %) sedangkan HNP di daerah servikalis sebanyak 10 persen di daerah thorax sangat jarangn sekitar 1 persen. (arsep p)

Penatalaksanaan
Penangan HNP dapat dilakukan dalam beberapa langkah penata laksanaan diantaranya adalah
l Perawatan konservatif non-farmakologis
l Bed Rest mutlak di tempat tidur yang padat dengan posisi yang relaks, lutut agak ditekuk dan di bawah pinggang untuk HNP lumbalis selama 2-3 minggu tergantung keparahannya sedangkan pada NHP servikalsi dipakai bantal yang “comfort” untuk mengurangi strain dari otot leher.
l Aplikasi pemanasan di area yang nyeri/sakit
l Traksi tidak banyak membantu kecuali pasien menjadi lebih patuh di tempat tidur.
l Bila nyeri sudah berkurang dapat dilakukan latihan secara bertahap.
l Pada mobilisasi diperlukan korset lumbal dan servikal
l Berenang baik untuk pasca-HNP lumbalis namun tidak baik untuk HNP servikal.
l Perawatan konservitif farmakolig:
l Pemberian obat analgesik
l Obat-obatan NSAID
l Obat-obatan pelemas otot (muscle relaxant)
l Penenang minor atau major bila diperlukan. (arsep p)
Demikian sekilas info tentang HNP semoga bisa bermanfaat JaVa Read More..

Kamis, 27 Januari 2011

Hernia Nukleus Pulposus (HNP) 2

Low Baxk Pain

Low Back Pain
I.    PENDAHULUAN
Diskus intervertebral dibentuk oleh dua komponen yaitu; nukleus pulposus yang terdiri dari serabut halus dan longgar, berisi sel-sel fibroblast dan dibentuk oleh anulus fibrosus yang mengelilingi nukleus pulposus yang terdiri dari jaringan pengikat yang kuat.
Nyeri tulang belakang dapat dilihat pada hernia diskus intervertebral pada daerah lumbosakral, hal ini biasa ditemukan dalam praktek neurologi. Hal ini biasa berhubungan dengan beberapa luka pada tulang belakang atau oleh tekanan yang berlebihan, biasanya disebabkan oleh karena mengangkat beban/ mengangkat tekanan yang berlebihan (berat). Hernia diskus lebih banyak terjadi pada daerah lumbosakral, juga dapat terjadi pada daerah servikal dan thorakal tapi kasusnya jarang terjadi. HNP sangat jarang terjadi pada anak-anak dan remaja, tetapi terjadi dengan umur setelah 20 tahun.
Menjebolnya (hernia)nucleus pulposus bisa ke korpus vertebra diatas atau di bawahnya. Bisa juga menjebol langsung ke kanalis vertbralis. Menjebolnya sebagian dari nucleus pulposus ke dalam korpus vertebra dapat dilihat dari foto roentgen polos dan dikenal sebagai nodus Schmorl. Robekan sirkumferensial dan radikal pada nucleus fibrosus diskus intervertebralis berikut dengan terbentuknya nodus schomorl merupakan kelainan mendasari “low back pain”sub kronik atau kronik yang kemudian disusun oleh nyeri sepanjang tungkai yang dikenal sebagai khokalgia atau siatika
II.  DEFINISI
Hernia Nukleus pulposus (HNP) atau potrusi Diskus Intervertebralis (PDI)adalah suatu keadaan dimana terjadi penonjolan pada diskus intervertebralis ke dalam kanalis vertebralis (protrusi diskus ) atau nucleus pulposus yang terlepas sebagian tersendiri di dalam kanalis vertebralis (rupture discus).
III. EPIDEMIOLOGI
HNP sering terjadi pada daerah L4-L5 dan L5 –S1 kemudian pada C5-C6 dan paling jarang terjadi pada daerah torakal, sangat jarang terjadi pada anak-anak dan remaja tapi kejadiannya meningkat dengan umur setelah 20 tahun.
IV. INSIDENS
- Hernia Iumbo Sakral lebih dari 90 %
-     Hernia Sercikal 5-10 % .
V.   ETIOPATO FISIOLOGI
Nukleus pulposus terdiri dari jaringan penyambung longgar dan sel-sel kartilago yang mempunyai kandungan air yang tinggi. Nukleus pulposus bergerak, cairan menjadi padat dan rata serta melebar dibawah tekanan dan menggelembungkan annulus fibrosus.
Menjebolnya nukleus pulposus ke kanalis vertebralis berarti bahwa nukleus pulposus menekan pada radiks yang bersama-sama dengan arteri radikulasi berada dalam bungkusan dura. Hal ini terjadi bila penjebolan di sisi lateral. Bilamana tempat herniasinya di tengah, maka tidak ada radiks yang terkena.
Salah satu akibat dari trauma sedang yang berulangkali mengenai diskus intervertebrais adalah terobeknya annulus fibrosus. Pada tahap awal, robeknya anulus fibrosus itu bersifat sirkumferensial, karena gaya traumatik yang berkali-kali, berikutnya robekan itu menjadi lebih besar dan disamping itu timbul sobekan radikal. Kalau hal ini sudah terjadi, maka soal menjebolnya nukleus pulposus adalah soal waktu dan trauma berikutnya saja.
V.1 Hernia Lumbosacralis
Penyebab terjadinya lumbal menonjol keluar, bisanya oleh kejadian luka posisi fleksi, tapi perbandingan yang sesungguhnya pada pasien non trauma adalah kejadian yang berulang. Proses penyusutan nukleus pulposus pada ligamentum longitudinal posterior dan annulus fibrosus dapat diam di tempat atau ditunjukkan/dimanifestasikan dengan ringan, penyakit lumbal yang sering kambuh. Bersin, gerakan tiba-tiba, biasa dapat menyebabkan nucleus pulposus prolaps, mendorong ujungnya/jumbainya dan melemahkan anulus posterior. Pada kasus berat penyakit sendi, nucleus menonjol keluar sampai anulus atau menjadi “extruded” dan melintang sebagai potongan bebas pada canalis vertebralis. Lebih sering, fragmen dari nucleus pulposus menonjol sampai pada celah anulus, biasanya pada satu sisi atau lainnya (kadang-kadang ditengah), dimana mereka mengenai menimpa sebuah serabut atau beberapa serabut syaraf. Tonjolan yang besar dapat menekan serabut-serabut saraf melawan apophysis artikuler.
V.2 Hernia Servikalis
Keluhan utama nyeri radikuler pleksus servikobrakhialis. Penggerakan kolumma vertebralis servikal menjadi terbatas, sedang kurvatural yang normal menghilang. Otot-otot leher spastik, kaku kuduk, refleks biseps yang menurun atau menghilang Hernia ini melibatkan sendi antara tulang belakang dari C5 dan C6 dan diikuti C4 dan C5 atau C6 dan C7. Hernia ini menonjol keluar posterolateral mengakibatkan tekanan pada pangkal syaraf. Hal ini menghasilkan nyeri radikal yang mana selalu diawali gejala-gejala dan mengacu pada kerusakan kulit.
V.3 Hernia Thorakalis
Hernia ini jarang terjadi dan selalu berada digaris tengah hernia. Gejala-gejalannya terdiri dari nyeri radikal pada tingkat lesi yang parastesis. Hernia dapat menyebabkan melemahnya anggota tubuh bagian bawah, membuat kejang paraparese kadang-kadang serangannya mendadak dengan paraparese.
Penonjolan pada sendi intervertebral toracal masih jarang terjadi (menurut love dan schorm 0,5 % dari semua operasi menunjukkan penonjolan sendi). Pada empat thoracal paling bawah atau tempat yang paling sering mengalami trauma jatuh dengan posisi tumit atau bokong adalah faktor penyebab yang paling utama.
VI. GAMBARAN KLINIK
VI.1 Henia Lumbosakralis
Gejala pertama biasanya low back pain yang mula-mula berlangsung dan periodik kemudian menjadi konstan. Rasa nyeri di provokasi oleh posisi badan tertentu, ketegangan hawa dingin dan lembab, pinggang terfikasi sehingga kadang-kadang terdapat skoliosis. Gejala patognomonik adalah nyeri lokal pada tekanan atau ketokan yang terbatas antara 2 prosesus spinosus dan disertai nyeri menjalar kedalam bokong dan tungkai. “Low back pain” ini disertai rasa nyeri yang menjalar ke daerah iskhias sebelah tungkai (nyeri radikuler) dan secara refleks mengambil sikap tertentu untuk mengatasi nyeri tersebut, sering dalam bentuk skilosis lumbal.
Syndrom Perkembangan lengkap syndrom sendi intervertebral lumbalis yang prolaps terdiri :
1.      Kekakuan/ketegangan, kelainan bentuk tulang belakang.
2.      Nyeri radiasi pada paha, betis dan kaki
  3.      Kombinasi paresthesiasi,  lemah, dan kelemahan refleks


Nyeri radikuler dibuktikan dengan cara sebagai berikut :
1.   Cara Kamp. Hiperekstensi pinggang kemudian punggung diputar kejurusan tungkai yang sakit, pada tungkai ini timbul nyeri.
2.   Tess Naffziger. Penekanan pada vena jugularis bilateral.
3.   Tes Lasegue. Tes Crossed Laseque yang positif dan Tes Gowers dan Bragard yang positif.
Gejala-gejala radikuler lokasisasinya biasanya di bagian ventral tungkai atas dan bawah. Refleks lutut sering rendah, kadang-kadang terjadi paresis dari muskulus ekstensor kuadriseps dan muskulus ekstensor ibu jari.
VI. 2 Hernia servicalis
-     Parasthesi dan rasa sakit ditemukan di daerah extremitas (sevikobrachialis)
-     Atrofi di daerah biceps dan triceps
-     Refleks biceps yang menurun atau menghilang
-     Otot-otot leher spastik dan kakukuduk.
VI.3 Hernia thorakalis
-     Nyeri radikal
-     Melemahnya anggota tubuh bagian bawah dapat menyebabkan kejang paraparesis
-     Serangannya kadang-kadang mendadak dengan paraplegia
VII.     GAMBARAN RADIOLOGIS
Dapat dilihat hilangnya lordosis lumbal, skoliosis, penyempitan intervertebral, “spur formation” dan perkapuran dalam diskus
Bila gambaran radiologik tidak jelas, maka sebaiknya dilakukan punksi lumbal yang biasanya menunjukkan protein yang meningkat tapi masih dibawah 100 mg %.
VIII.    DIAGNOSIS
Diagnosis ditegakkan berdasarkan amanesis, gambaran klinis dan gambaran radiologis. Ada adanya riwayat mengangkat beban yang berat dan berualangkali, timbulnya low back pain. Gambaran klinisnya berdasarkan lokasi terjadinya herniasi.
Diagnosa pada hernia intervertebral , kebocoran lumbal dapat ditemukan secepat mungkin. Pada kasus yang lain, pasien menunjukkan perkembangan cepat dengan penanganan konservatif dan ketika tanda-tanda menghilang, testnya tidak dibutuhkan lagi. Myelografi merupakan penilaian yang baik dalam menentukan suatu lokalisasi yang akurat yang akurat.
IX. DIAGNOSIS BANDING
1    Tumor tulang spinalis yang berproses cepat, cairan serebrospinalis yang berprotein tinggi. Hal ini dapat dibedakan dengan menggunakan myelografi.
2.   Arthiritis
3.   Anomali colum spinal.
X.   PENATALAKSANAAN
X.1    Hernia Lumbosacralis
Pada fase akut, pasien tidur diatas kasur yang keras beralaskan papan dibawahnya. Traksi dengan beban mulai 6 Kg kemudian berangsur-angsur dinaikkan 10 Kg. pada hernia ini dapat diberikan analgetik salisilat
X.2    Hernia Servicalis
Untuk HNP sevicalis, dapat dilakukan traksi leher dengan kalung glisson, berat beban mulai dari 2 Kg berangsur angsur dinaikkan sampai 5 Kg. tempat tidur dibagian kepala harus ditinggikan supaya traksi lebih efektif.
Untuk HNP yang berat, dapat dilakukan terapi pembedahan pada daerah yang rekuren. Injeksi enzim chympapim kedalam sendi harus selalu diperhatikan.
XI. PROGNOSIS
Terapi konservatif yang dilakukan dengan traksi merupakan suatu perawatan yang praktis dengan kesembuhan maksimal.
Kelemahan fungsi motorik  dapat menyebabkan atrofy otot dan dapat juga terjadi pergantian kulit.
Demikian sekilas info HNP semoga bisa bermanfaaat JaVa info
Tanya jawab:
WAHYUDHI 
DOK SAYA. DIVONIS HNP LUMBAL 4 5. SAYA DI SARANKAN OPERASI. APA TDK ADA JALAN LAIN SELAIN OPERASI. MAKASIH SEBELUMYA

Dr.muki partono 
ada kami lakukan foraminal blok , adalah tindakan penyuntikan pada foramen intervertebralis (lubang keluarnya saraf pada pinggang) bisa bertahan sampai 2 tahun Read More..

Rabu, 26 Januari 2011

HERNIA NUKLEUS PULPOSUS (HNP)edition

I. PENGERTIAN
Hernia Nukleus Pulposus (HNP) adalah penonjolan diskus inter vertabralis dengan piotusi dan nukleus kedalam kanalis spinalis pumbalis mengakibatkan penekanan pada radiks atau cauda equina.
HNP adalah suatu penekanan pada suatu serabut saraf spinal akibat dari herniasi dan nucleus hingga annulus, salah satu bagian posterior atau lateral.
II. ANATOMI FISIOLOGI
Medula spinalis merupakan jaringan saraf berbentuk kolum vertical tang terbenteng dari dasar otak, keluar dari rongga kranium melalui foramen occipital magnum, masuk kekanalis sampai setinggi segmen lumbal-2. medulla spinalis terdiri dari 31 pasang saraf spinalis (kiri dan kanan) yang terdiri atas :
1.8 pasang saraf cervical.
2.15 pasang saraf thorakal.
3.5 pasang saraf lumbal
4.5 pasang saraf sacral
5.1 pasang saraf cogsigeal.
Penampang melintang medulla spinalis memperlihatkan bagian bagian yaitu substansia grisea (badan kelabu) dan substansia alba. Substansia grisea mengelilingi kanalis centralis sehingga membentuk kolumna dorsalis, kolumna lateralis dan kolumna ventralis. Kolumna ini menyerupai tanduk yang disebut conv. Substansia alba mengandung saraf myelin (akson).
Kolumna vertebralis tersusun atas seperangkat sendi antar korpus vertebra yang berdekatan, sendi antar arkus vertebra, sendi kortovertebralis, dan sendi sakroiliaka. Ligamentum longitudinal dan discus intervertebralis menghubungkan korpus vertebra yang berdekatan
Diantara korpus vertebra mulai dari cervikalis kedua sampai vertebra sakralis terdapat discus intervertebralis. Discus discus ini membentuk sendi fobrokartilago yang lentur antara dua vertebra. Discus intervertebralis terdiri dari dua bagian pokok : nucleus pulposus di tengah dan annulus fibrosus disekelilingnya. Discus dipisahkan dari tulang yang diatas dan dibawanya oleh lempengan tulang rawan yang tipis.
Nucleus pulposus adalah bagian tengah discus yang bersifat semigetalin, nucleus ini mengandung berkas-berkas kolagen, sel jaringan penyambung dan sel-sel tulang rawan. Juga berperan penting dalam pertukaran cairan antar discus dan pembuluh-pembuluh kapiler.

III. ETIOLOGI
1.Trauma, hiperfleksia, injuri pada vertebra.
2.Spinal stenosis.
3.Ketidakstabilan vertebra karena salah posisi, mengangkat, dll.
4.Pembentukan osteophyte.
5.Degenerasi dan degidrasi dari kandungan tulang rawan annulus dan nucleus mengakibatkan berkurangnya elastisitas sehingga mengakibatkan herniasi dari nucleus hingga annulus.

IV. TANDA DAN GEJALA
Tanda dan gejala :
1.Mati rasa, gatal dan penurunan pergerakan satu atau dua ekstremitas.
2.Nyeri tulang belakang
3.Kelemahan satu atau lebih  ekstremitas
4.Kehilangan control dari anus dan atau kandung kemih sebagian atau lengkap.
Gejala Hernia Nukleus Pulposus (HNP) adalah adanya nyeri di daerah diskus yang mengalami herniasasi didikuti dengan gejala pada daerah yang diinorvasi oleh radika spinalis yang terkena oleh diskus yang mengalami herniasasi yang berupa pengobatan nyeri kedaerah tersebut, matu rasa, kelayuan, maupun tindakan-tindakan yang bersifat protektif. Hal lain yang perlu diketahui adalah nyeri pada hernia nukleus pulposus ini diperberat dengan meningkatkan tekanan cairan intraspinal (membungkuk, mengangkat, mengejan, batuk, bersin, juga ketegangan atau spasme otot), akan berkurang jika tirah baring.

V. PATOFISIOLOGI
Daerah lumbal adalah daerah yang paling sering mengalami hernisasi pulposus, kandungan air diskus berkurang bersamaan dengan bertambahnya usia. Selain itu serabut menjadi kotor dan mengalami hialisasi yang membantu perubahan yang mengakibatkan herniasi nukleus purpolus melalui anulus dengan menekan akar – akar syaraf spinal. Pada umumnya harniassi paling besar kemungkinan terjadi di bagian koluma yang lebih mobil ke yang kurang mobil (Perbatasan Lumbo Sakralis dan Servikotoralis) (Sylvia,1991, hal.249).
Sebagian besar dari HNP terjadi pada lumbal antara VL 4 sampai L 5, atau L5 sampai S1. arah herniasi yang paling sering adalah posterolateral. Karena radiks saraf pada daerah lumbal miring kebawah sewaktu berjalan keluar melalui foramena neuralis, maka herniasi discus antara L 5 dan S 1.
Perubahan degeneratif pada nukleus pulpolus disebabkan oleh pengurangan kadar protein yang berdampak pada peningkatan kadar cairan sehingga tekanan intra distal meningkat, menyebabkan ruptur pada anulus dengan stres yang relatif kecil.
Sedang M. Istiadi (1986) mengatakan adanya trauma baik secara langsung atau tidak langsung pada diskus inter vertebralis akan menyebabkan komprensi hebat dan transaksi nukleus pulposus (HNP). Nukleus yang tertekan hebat akan mencari jalan keluar, dan melalui robekan anulus tebrosus mendorong ligamentum longitudinal terjadilah herniasi.

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1.Laboraturium
-Daerah  rutin
-Cairan cerebrospimal
2.Foto polos lumbosakral dapat memperlihatkan penyempitan pada keeping sendi
3.CT scan lumbosakral : dapat memperlihatkan letak disk protusion.
4.MRI ; dapat memperlihatkan perubahan tulang dan jaringan lunak  divertebra serta herniasi.
5.Myelogram : dapat menunjukkan lokasi lesi untuk menegaska pemeriksaan fisik sebelum pembedahan
6.Elektromyografi :  dapat menunjukkan lokasi lesi  meliputi bagian akar saraf spinal.
7.Epidural venogram : menunjukkan lokasi herniasi
8.Lumbal functur :  untuk mengetahui kondisi infeksi dan kondisi cairan serebro spinal.

V. KOMPLIKASI
1.RU
2.Infeksi luka
3.Kerusakan penanaman tulang setelah fusi spinal.

VI. PENATALAKSANAAN MDI
1.Konservatif  bila tidak dijumpai defisit neurologik :
a.Tidur selama 1 – 2 mg diatas kasur yang keras
b.Exercise digunakan untuk mengurangi tekanan atau kompresi saraf.
c.Terapi obat-obatan : muscle relaxant, nonsteroid, anti inflamasi drug dan analgetik.
d.Terapi panas dingin.
e.Imobilisasi atau brancing, dengan menggunakan lumbosacral brace atau korset
f.Terapi diet untuk mengurangi BB.
g.Traksi lumbal, mungkin menolong, tetapi biasanya resides
h.Transcutaneus Elektrical Nerve Stimulation (TENS).
2.Pembedahan
1.Laminectomy hanya dilakukan pada penderita yang mengalami nyeri menetap dan tidak dapat diatasi, terjadi gejala pada kedua sisi tubuh dan adanya gangguan neurology utama seperti inkontinensia usus dan kandung kemih serta foot droop.
2.Laminectomy adalah suatu tindakan pembedahan atau pengeluaran atau pemotongan lamina tulang belakang dan biasanya dilakukan untuk memperbaiki luka pada spinal.
3. Laminectomy adalah pengangkaan sebagian dari discus lamina.
4.Laminectomy adalah memperbaiki satu atau lebih lamina vertebra, osteophytis, dan herniated nucleus pulposus. Read More..

Selasa, 25 Januari 2011

Manfaat dan kandungan air kelapa untuk kesehatan

Posted by JaVa 

Air kelapa merupakan air alamiah yang steril dan mengandung kadar kalium, khlor, serta klorin yang tinggi. Dalam industri makanan, air kelapa dijadikan sebagai bahan bake dalam pembuatan kecap dan nata de coco. Sementara dalam keadaan segar, air kelapa muda merupakan minuman yang menyegarkan.


Sebenarnya, air kelapa telah lama dikenal sebagai sumber zat tumbuh, yaitu sitokinin. Selain itu, air kelapa juga mengandung protein, lemak, mineral, karbohidrat, dan berbagai vitamin (C dan B kompleks) yang dari air kelapa yang bermanfaat bagi kesehatan dan kecantikan adalah sebagai berikut:


1. Air kelapa berkhasiat sebagai diuretik, yaitu untuk memperlancar pengeluaran air seni.
2. Air kelapa muda dicampur dengan sedikit sari jeruk sitrun bermanfaat untuk mengatasi dehidrasi, juga untuk memerangi gangguan cacing dalam perut anak-anak kecil.
3. Susu yang dicampur dengan air kelapa muda amat baik untuk makanan anak. Campuran air kelapa muda tersebut mempunyai khasiat untuk mencegah penggumpalan susu dalam perut, muntah, sembelit, dan sakit pencernaan.
4. Air kelapa muda dapat membantu mengatasi pengaruh racun obat sulfa dan anti-biotika lain, sehingga menjadikan obat-obat tersebut lebih cepat diserap darah.
5. Air kelapa dapat menyembuhkan atau melenyapkan jerawat, noda-noda hitam, kerut-merut wajah yang datang lebih dini, kulit mengering, dan wajah menjadi nampak berseri. Penggunaan dilakukan dengan membasuhkannya pada muka secara kontinu tiap hari.
6. Air kelapa dicampur sedikit madu merupakan tonikum yang murah, tetapi berkhasiat. Ramuan ini merangsang pusat-pusat seksual tubuh dan meniadakan akibat buruk gairah seks yang berlebih.
7. Air kelapa juga baik sebagai obat brokhitis kronis, sembelit, dan wasir.
8. Air kelapa dapat menyembuhkan jerawat. Adapun cara pembuatan ramuannya adalah sebagai berikut: 25 g pasta kunyit dicampur dengan segelas air kelapa dan dibiarkan sernalam, kemudian ditambah dengan 3 sendok teh bubuk cendana merah. Adukaduklah semua bahan tersebut sampai rata, kemudian disisihkan (disimpan) lagi tanpa terganggu selama 3 hari. Ramuan tersebut kemudian disaring dengan tiga lapis kain kasa, disimpan dalam botol, dan digunakan dengan cara dioleskan pada muka dua kali sehari hingga jerawat hilang.
9. Air kelapa berkhasiat sebagai obat luka, gatalgatal, telapak kaki pecah, dan eksim. Adapun cara pembuatan ramuannya adalah sebagai berikut: segenggam beras direndam dalam air kelapa muda bersama tempurungnya sampai beras terasa asam karena peragian, kemudian beras digiling hingga menjadi tepung (bubur halus). Tepung beras tersebut dioleskan setiap hari selama 3 — 4 hari pada bagian tubuh yang sakit.
10. Air kelapa muda dicampur dengan sej umput bubuk kunyit dan air kapur sirih dalam ukuran yang sama, merupakan obat luka bakar dan menghilangkan rasa panas pada telapak kaki dan telapak tangan.
11. Air kelapa muda hijau yang dicampur dengan air jeruk nipis dan diminum secara teratur, berkhasiat sebagai obat penyakit demam berdarah.
12. Air kelapa muda yang diembunkan semalam dan pagi harinya diminum secara rutin setiap harinya dapat membuat suara menjadi lembut dan merdu.
13. Air kelapa hijau yang dicampur dengan 1 sendok teh garam dan digunakan untuk cuci rambut, berkhasiat mencegah tumbuhnya uban.
Demikian sekilas info manfaat dan kandungan air kelapa semoga bisa bermanfaat JaVa
Read More..

Senin, 24 Januari 2011

UFO tinggalkan jejak di Sleman, Yogyakarta

UFO tinggalkan jejak Crop circles di Sleman, Yogyakarta?


Senin, 24 Januari 2011 Crop circles SlemanUFO tinggalkan jejak Crop circles di Sleman, Yogyakarta?.

Bagi para pemerhati UFO tentu sudah mengenal Crop circles. Istilah Crop circles adalah untuk menyebutkan lingkaran-lingkaran raksasa dengan pola-pola unik yang terbentuk pada kawasan lapang yang luas. Hingga kini belum diketahui siapa pembuat lingkaran-lingkaran raksasa yang tergambar rapi tersebut. Crop circles sering kali dilaporkan telah ditemukan di beberapa negara. Dan orang pun sering mengkaitkan keberadaan Crop circles dengan kunjungan UFO dimana lingkaran raksasa tersebut terbentuk. Lingkaran-lingkaran itu diduga sebagai bekas landasan pendaratan pesawat UFO.

Dan kini, fenomena Crop circles bukan hanya terdapat di luar negeri saja, di Indonesia pun sudah ditemukan fenomena Crop circles ini. Tepatnya di persawahan di daerah Sleman, Yogyakarta. Crop circles yang terbentuk di tengah sawah milik penduduk Sleman tersebut ditemukan pada hari Minggu 23 Januari 2011.

JEJAK MISTERIUS YANG DIDUGA BEKAS UFO DI JOGJA

Fenomena unik terjadi Desa Rejosari, Jogotirto, Berbah, Sleman, Minggu (23/1/2011). Padi ambruk di tengah sawah membentuk pola lingkaran yang sangat rapi. Seperti pola itu sengaja dibuat manusia. Istilah ilmiah untuk fenomena ini biasa disebut dengan istilah crop circles atau linkar taman.

Lingkaran tanaman (bahasa Inggris:Crop circles) adalah suatu pola teratur yang terbentuk secara misterius di area ladang tanaman, seringkali hanya dalam waktu semalam. Fenomena ini pertama kali ditemukan di Inggris pada akhir 1970, dengan bentuk pola-pola lingkaran sederhana. Pada masa-masa setelahnya, pola ini cenderung bertambah rumit dan tidak terbatas hanya pada lingkaran semata. Namun karena mengacu pada asal-usulnya, maka istilah Crop Circles ini masih dipertahankan.

Mereka yang mempelajari fenomena Crop Circles ini sering disebut juga dengan istilah "cerealogis", dan ilmu yang mempelajari fenomena ini disebut dengan cereolog. Para Cerealogis kemudian mengembangkan istilah baru untuk fenomena ini, yaitu agriglyph.

Fenomena Crop Circles seringkali dikait-kaitkan dengan isu UFO atau mahluk luar angkasa.

tribunnews.com Read More..

Minggu, 23 Januari 2011


                         HNP ( HERNIASI NUKLEUS PULPOSUS)edition 1

Nukleus pulposus adalah bagian tengah diskus yang bersifat semigelatin nukleus ini mengandung berkas – berkas serabut kologen, sel – sel jaringan penyambung dan sel – sel tulang rawan.




Diskus intervertebralis terdiri dari tiga bagian anulus tibrosus, nukleus pulposus dan lempeng kartilego, anuleus fibrosus merupakan cincin yang liat dan tersusun tas 10 sampai 12 lap jaringan ikat yang konsintrik dan tebrobartilago, dibagian anterior diperkuat oleh irgomentum longitudinalis anterior di posterior oleh ligomenium longitudinalis posteior.


Nukleus purposus terletak pada posisi eksentrik pada arah posterior, 10 merupas sisa notokhord yang tersusunoleh suatu bentuk kartilago yang lebih lunak. Pada anak kosistensinya semi lifurd agak cair dan bertambah padat, tiap diskus intervertebra lumbal menempel pada borpusvertebra atas da bawah di atas dan bawah di dibatasi oleh suatu lempeng kartilogo nialin yang tipis (lempeng ini tidak berosifikasi dengan segmen korpus vertebra) strutur yang melingkari kanalis spinalis posteior di bentuk oleh dua pedikel, dua lamina dan prosesus spirosus arkus lamina antar tulang belakang dihubungkan oleh suatu ligomen kuning yang palstik yang dinamakan sebagai ligomentum flavum. Bagian kaudal dari sumsum tulang belakang konus medularis, terlihat mulai dari level vertibra L – 1 ke bawah dan berakhis sebagai peta tipis yang dinamakan sebagai filum terminal, kanalis spinalis daerah lumbal juga mengandung akar – akar sarat motorik dn sensorik kumbal maupun sakral yang tampil yang di dalam kantung durameter arakhnoid yang berbentuk silindris dan berisi liquor.


Pada sisi kiri dan kanan tiap level spinal ada akar sarat yang mengandung komponen sensorik dan motorik, yang keluar dari kantong durameter sarat serabut berjalan pada bagian lateral kantong dura sepanjang kira – kira 2,5 cm (1 inci) , sebagai ilustrasi adalah akar sarat L – 5 akan keluar dari spinalis melalui faramin intervetebralis Ls – S1 (lipat di bagian kaudal pedikel Ls)


Patofisiologi :
Kolumna vertibralis tersusun seperangkat sendi antar
Korpus vertibra


Ligomentum longitudinal dan distus intervetibralis menghubungkan
Korpus vertibrae yang berdekatan


Diantara korpus vertebrae mulai dari bertibrae servikalis kedua
Sampai vertibra sakralis tapi diskus intervertibralis (membentuk sendi
Tibrokartilago yang lentur antara korpos vertibra)


Diskus intervertebralis terdiri 2 bagian :
1. Nukleus pulposus
Bagian tengah diskus yang bersifat semi gelatin nukleus ini mengandung berkas – berkas serabut kolagen sel – sel jaringan penyambung dan sel – sel tulang rawan
Berfungsi: - Sebagai peredam benturan antara korpus vertebra yang berdekatan
- Pertukaran cairan antara diskus dan pembuluh darah
2. Anulus Fibrosus
Terdiri atas cincin – cincin fibrosa konsentrik yang mengelilingi nukleus pulposus
Befungsi : - Memungkinkan gerakan antara kopus bertebra (disebabkan oleh struktur spinal dan serabut – serabut untuk menopang nukleus pulposus meredam benturan


Kandungan air diskus ber < bersamaan dengan bertambah dengan bertambahnya usia (dari 90% pada masa bayi menjadi 70% pada orang lanjut usia) serabut – serabut menjadi kasar dan mengalami hialinisasi


Terjadi perubahan kearah bornia nukleus pulposus melalui anulus


Menekan radiks syaraf spinal
Daerah yang paling mungkin terjadi pada bagian kolumna vertebralis perbatasan kumbosakral dan cervikofurakal (terjadi peralihan segmen yang lebih mobs ke yang kurang moil)


Truma / stress fisik


Ruptur diskus


Terjadi pemisahan lempeng tulang rawan dari korpus vertebrae yang berdekatan


Bagian lempeng tulang rawan yang terlepas berpindah ke arah posteror


Nukleus pulposus melejit melalui serabut – serabut anulus yang robek


Jepitan syarat akan menampilan gejala dan benda yang sama dengan distribusi persyaratannya


HNP di bagi menjadi tiga
1. HNP lumbal
2. HNP servikal
3. Spondilitis sirvikal


HNP LUMBAL


Pada bagian lumbal, 95% herniasi diskus terjadi pada L5 – S1 atau L4 – 5 kira – kira 4 % terjadi pada L3 – 4 dan hanya 1% pada L2 – 3 dan L1 – 2


GEJALA KLINIS
1. Nyeri pinggang bawah yang intermiten (dalam beberapa minggu sampai beberapa tahun) nyeri menjalar sesuai dengan distribusai saraf skhiatik
2. Sifat nyeri khas dari posisi berbaring ke duduk, nyeri mulai dari pantra + menjalar ke bagian belakang lutut, kemudian ketungkai bawah
3. Nyeri bertambah hebat karna pencetus seperti gerakan – gerakan pinggang batuk atau mengedan, berdiri atau duduk untuk jangka waktu yang lama dan nyeri berkurang bila di buat istirahat berbaring.
4. Penderita sering mengeluh kesemutan (parosthesia) atau baal bahkan kekuatan otot menurun sesuai dengan distribusi persyaratan yang trlibat.
5. Nyeri bertambah bila ditekan daerah L5 S1 (garis antar dua krista liraka)


PEMERIKSAAN TAMBAHAN
1. X – Foto lumbosakral
- Tidak banyak didapatkan kelainan
- Kadang – kadang didapatkan artrosis, menunjang tanda – tanda devormutas vertebrap
- Penyempitan diskus intervertibralis
- Untuk menentukan kemungkinan di nyeri krena sponilitis, nroplasma, infeksi progen
2. Liquor Serebrospinal
- biasanya normal
- Jika didapatkan blok akan terjadi prot, indikasi operasi
- Liquor serebrospinal biasanya normal
3. EMG
- Terlihat potensial kecil (fibrolasi) didaerah radiks yang terganggu
- Conduction vilocity menurun
4. Iskografi
Pemeriksaan diskus dengan menggunakan kontras untuk melihat berapa besar daerah diskus yang keluar di kanalis vertebralis


FAKTOR – FAKTOR YANG MENYEBAB TIMBULNYA HNP
1. Aliran darah ke diskus berkurang
2. Beban yang berat
3. Ligamentum longitudinalis post menyempit


TERAPI
1. Pertama diobati secara konservatif selama 2 minggu pertama yang mencangkup istirahat (yang idial adalah istirahat baring dengan alat yang datar dan keras) pemberian obat analgesik dan relaksan serta fisioterapi berupa pemanasan daerah yang nyeri, bila sudah bisa berdiri dianjurkan untuk memakai korsel selama beberapa minggu atau hari, bila nyeri sudah hilang diberikan latihan lumbosakral mengangkat beban duduk, berdiri dan sebagainya
2. Terapi operastif diberikan bila pengobatan konservatif tidak memulihkan gejala adanya gejala gangguan spingter.
Penderita protusia biasanya dilakukan disektomi, herniasi diskus posterolateral dilakukan tindakan hemilaminektomi persial pada sisi dan level diskus, evakuasi matrial diskus yang mengalami berniasi, berniasi tragmen bebas bila mengalami mierasi bernilai seniral dilakukan laminektomi bilateral biasanya perlu dirawat 4 – 6 minggu cara lain yang lebih populer pengangkatan diskus dengan teropong silider kecil dan panjang dimasukan lewat tusukan kulit kemudian via otot – otot paraveribra disebut disektomi perkutonius.

Demikian sekilas info mengenai HNP semoga bisa bermanfaat JaVa InFo

Sumber :
1. Bedah syaraf Dr L Djoko Listiono
2. Patofisologi Buku 2 edisi 4 sylvia A – price lorraine M Nilson
3. Neorology klinik Prof. Dr. dr. B. Chandra







Read More..

Daun Salam Berkhasiat Untuk Penderita Asam Urat



Published by JaVa Helth
Daun salam adalah jenis rempah daun yang biasa digunakan untuk berbagai masakan. Dibalik itu, daun salam juga memiliki khasiat obat yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari seperti masalah kolesterol dan asam urat
Pohon salam (Syzygium polyanthum) yang biasa tumbuh liar di hutan dan di pegunungan bisa mencapai ketinggian 25 meter dan lebar pohon 1,3 meter itu berkhasiat mengobati diare, kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, kencing manis, dan maag. Sementara, buahnya yang berbentuk bulat kecil bisa digunakan untuk mengobati mabuk akibat alkohol.Kandungan kimia yang dikandung tumbuhan tersebut adalah minyak atsiri, tannin, dan flavonoida. Bagian pohon yang bisa dimanfaatkan sebagai obat adalah daun, kulit batang, akar, dan buah.


Jika Anda atau anggota keluarga mengalami diare, ambil 15 lembar daun salam segar direbus dengan dua gelas air sampai mendidih selama 15 menit. Setelah dingin tambahkan sedikit garam kemudian diminum.
Untuk mengatasi radang lambung, ambil 30 gram daun salam, 30 gram sambiloto kering, dan gula batu secukupnya direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc. Kemudian airnya diminum untuk dua kali sehari. Lakukan secara teratur.Air rebusan daun salam juga dapat mengatasi asam urat yang tinggi, 10 lembar daun salam direbus dengan 700 cc air hingga tersisa 200 cc, kemudian airnya diminum selagi hangat. Lalu untuk mengatasi stroke, 10 lembar daun salam dan 50 gram jantung pisang dibuat masakan sesuai selera lalu dimakan.Bagi penderita kolesterol tinggi, 7 lembar daun salam dan 30 gram daun ceremai direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc. Kemudian airnya diminum secara teratur. Untuk melancarkan peredaran darah, 7 lembar daun salam dan 30 gram daun dewa segar direbus dengan 700 cc air hingga tersisa 350 cc. Lalu ramuan disaring dan diminum sebanyak dua kali sehari.

Buah salam yang masak dapat mabuk akibat alkohol. Satu genggam buah salam masak ditumbuk sampai halus, peras dan saring. Airnya dapat diminum sekaligus.Untuk pengobatan luar seperti kudis atau gatal-gatal pada kulit ambil daun dan kulit batang atau akar salam. Cuci bersih lalu giling hingga halus, tambahkan minyak kelapa secukupnya kemudian balurkan pada bagian yang gatal
Pelajari lebih jauh tentang cara menghindari asam urat

by JaVa Helth
Read More..