Jumat, 28 Januari 2011

Hernia Nukleus Pulposus (HNP) 3

JaVa


HNP yang sering disebut pula sebagai lumbar atau cervical disc herniation adalah terjebol atau menonjolnya nukleus pulposus dari tempatnya semula. Salah satu akibat trauma berulang pada diskus intervertebralis walaupun ringan dapat menyebabkan robeknya anulus fibrosus.
Pada trauma berulang berikutnya robeknya tersebut dapat menjadi lebih lebar atau meluas dan di samping itu terjadi pula robekan-robekan bersifat radial. Bila hal ini terjadi maka menjebolnya nukleus pulposus hanya menunggu waktu saja.

Tergantung triger sehingga dapat menyebabkan daya mekanik yang berat pada diskus; seperti mengangkat beban berat dengan posisi yang tidak benar, menarik beban yang berat maka hernia nukleus pulposus dapat terjadi ke berbagai arah;

1. Bila menjebolnya nukleus ke arah anterior, hal ini tidak mengakibatkanya munculnya gejala yang berat kecuali nyeri.
2. Bila menonjolnya nukleus ke arah dorsal medial maka dapat menimbulkan penekanan medulla spinalis dengan akibatnya gangguan fungsi motorik maupun sensorik pada ektremitas, begitu pula gangguan miksi dan defekasi yang bersifat UMN.
3. Bila menonjolnya ke arah lateral atau dorsal lateral, maka hal ini dapat menyebabkan tertekannya radiks saraf tepi yang keluar dari sana dan menyebabkan gejala neuralgia radikuler.
4. Kadangkala protrusi nukleus terjadi ke atas atau ke bawah masuk ke dalam korpus vertebral dan disebut dengan nodus Schmorl.

HNP termasuk sakit pinggang yang diskogenik yang berarti nyeri yang disebabkan karena gangguan diskus interverteralis. Protrusi atau herniasi diskus dapat terjadi dalam beberapa tingkat keparahan tergantung dengan jauhnya penonjolan. HNP paling sering terjadi di daerah lumbalis (70-90 %) sedangkan HNP di daerah servikalis sebanyak 10 persen di daerah thorax sangat jarangn sekitar 1 persen. (arsep p)

Penatalaksanaan
Penangan HNP dapat dilakukan dalam beberapa langkah penata laksanaan diantaranya adalah
l Perawatan konservatif non-farmakologis
l Bed Rest mutlak di tempat tidur yang padat dengan posisi yang relaks, lutut agak ditekuk dan di bawah pinggang untuk HNP lumbalis selama 2-3 minggu tergantung keparahannya sedangkan pada NHP servikalsi dipakai bantal yang “comfort” untuk mengurangi strain dari otot leher.
l Aplikasi pemanasan di area yang nyeri/sakit
l Traksi tidak banyak membantu kecuali pasien menjadi lebih patuh di tempat tidur.
l Bila nyeri sudah berkurang dapat dilakukan latihan secara bertahap.
l Pada mobilisasi diperlukan korset lumbal dan servikal
l Berenang baik untuk pasca-HNP lumbalis namun tidak baik untuk HNP servikal.
l Perawatan konservitif farmakolig:
l Pemberian obat analgesik
l Obat-obatan NSAID
l Obat-obatan pelemas otot (muscle relaxant)
l Penenang minor atau major bila diperlukan. (arsep p)
Demikian sekilas info tentang HNP semoga bisa bermanfaat JaVa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar